Kamis 15 Jan 2015 16:38 WIB

PM Turki: Kebebasan Pers Bukan Berarti Kebebasan Menghina

Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.
Foto: Stripsjournal
Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Kamis mengatakan bahwa kebebasan pers tidak memberikan lisensi untuk menghina, menyusul penerbitan kartun Nabi Muhammad sebagai "provokasi serius".

"Kebebasan pers bukan berarti kebebasan untuk menghina," kata Davutoglu kepada sejumlah wartawan di Ankara sehari setelah suratkabar harian terbesar Turki "Cumhuriyet" dan laman Internet yang menerbitkan kartun nabi dari terbitan edisi khusus majalah satir Perancis, Charlie Hebdo.

"Kita tidak dapat membiarkan penghinaan kepada nabi... penerbitan kartun tersebut merupakan provokasi yang serius," ujar Davutoglu.

Pada Rabu (7/1), kantor redaksi majalah mingguan satir Charlie Hebdo di Paris mendapatkan serbuan mematikan oleh tiga orang bersenjata yang merenggut 12 korban jiwa, sejumlah kartunis dan pemimpin redaksi majalah tersebut serta dua orang petugas keamanan yang sedang bertugas.

Setelah berhasil memberondong peluru ruang rapat redaksi Charlie Hebdo dengan senjata Kalashnikov mereka, para penyerang kemudian melarikan diri wilayah Timur Laut Paris.

Ketiga pelaku penyerbuan akhirnya berhasil di lumpuhkan oleh pihak kepolisian Perancis dalam aksi penyanderaan di sebuah toko kelontong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement