Jumat 16 Jan 2015 01:58 WIB
Penembakan Charlie Hebdo

Atlet Muslim NBA: Umat Islam tidak Diciptakan untuk Jadi Pembunuh

Rep: c13/ Red: Mansyur Faqih
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.
Foto: ap
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peristiwa penyerangan kantor Charlie Hebdo di Prancis telah mengguncang umat Islam di dunia. Peristiwa ini membuat Islam semakin terpojok. Bahkan, menimbulkan kesan bahwa Islam merupakan agama yang radikal.

Kareem Abdul Jabbar, atlet Muslim NBA kebanggaan Amerika Serikat (AS) pun memberikan tanggapan.

"Sebagian besar umat Islam tidak diciptakan untuk menjadi Muslim pembunuh atau pembuat keonaran serta kekacauan," ungkap Kareem kepada CNN, sepekan setelah penyerangan Charlie Hebdo, seperti dikutip Islamonline, Jumat (16/1).

Menurut Kareem, umat Islam sepertinya selalu mencoba untuk hidup damai dan harmonis. Terutama, saat berhubungan tetangga dekat maupun jauh. 

Pendapat Kareem juga pernah disiarkan di kolom majalah Time. Pada artikel itu, Kareem berharap, Muslim yang telah merendahkan Allah SWT, ajaran Islam dan Muhammad SAW, segera tersadar. Dia berharap, orang-orang tersebut sadar bahwa sikap itu menandakan mereka sebagai preman, bukan seorang Muslim.

Kareem menyatakan, ada dua hal yang menyebabkan timbulnya sikap radikal. Yakni kemiskinan dan kurangnya kesempatan memperoleh pendidikan yang tepat. 

Menurut Kareem, mereka menjadi radikal karena mereka tidak memiliki kesempatan yang baik. Mereka juga seperti tidak memiliki masa depan yang menjanjikan.

Karenanya, kata Kareem, mereka pun mulai merangkul tindakan yang berbau kekerasan. Menurutnya, mereka mencoba untuk menggunakan nama agama sebagai sesuatu yang membenarkan tindakannya itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement