REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Tingkat pengangguran di Korea Selatan pada Desember 2014 meningkat dari bulan sebelumnya. Tapi jumlah kesempatan kerja bertambah dimana lulusan baru masih jadi incaran.
Badan Statistik Korea mencatat tingkat pengangguran Desember 2014 sebesar 3,4 persen atau naik dari 3,1 persen pada November. Tingkat pengangguran berdasarkan musim juga naik dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen.
Kesempatan kerja masih terus tercipta. Jumlah tenaga kerja terserap mencapai 25,38 juta orang atau naik 422 ribu orang dari akhir 2013. Meski jumlah pada Desember itu turun dari November yang sempat naik 438 ribu orang.
Sepanjang 2014, tingkat pengangguran di Korea mencapai 3,5 persen atau 0,4 persen lebih besar dari tahun lalu. Ada 25,59 juta orang yang mendapat kesempatan kerja selama setahun lalu atau naik 533 orang dari 2013 lalu. Peningkatan ini dilaporkan sebagai yang terbesar sejak 2002.
''Pengangguran pada Desember 2014 meningkat karena berkurangnya kesempatan kerja di sektor pertanian dan perikanan. Tapi kesempatan kerja di sektor manufaktur, kesehatan dan layanan jasa meningkat,'' kata Kepala Divisi Statistik Badan Statistik Korea, Sim Won-bo, seperti dikutip kantor berita Yonhap, Rabu (14/1).
Berkurangnya kesempatan kerja terutama di sektor pertanian dan perikanan memang wajar terjadi di musim dingin. Kesempatan kerja kedua sektor ini berkurang dari 2013 menjadi hanya 94 ribu.
Kesempatan kerja di sektor layanan kesehatan dan sosial bertambah 9,7 persen dari 2013 menjadi 152 ribu, manufaktur naik 3,3 persen menjadi 142 ribu, layanan jasa naik menjadi 121 ribu, dan bisnis ritel meningkat menjadi 113 ribu.
Persaingan kerja di kalangan pekerja usia muda juga makin ketat. Tingkat pengangguran untuk pekerja usia 15-29 tahun meningkat menjadi sembilan persen pada Desember dibanding November 7,9 persen. Angka ini sekaligus juga lebih tinggi dari data tahun sebelumnya 8,5 persen. "Tingkat pengangguran pekerja muda Desember ini yang tertinggi sejak pengumpulan data dilakukan sejak tahun 2000,'' kata Sim.
Data pemanfaatan buruh juga mencapai 11,2 persen dari 10,2 persen pada November dan 10,1 persen pada Oktober. Pendataan dilakukan berdasarkan indikator Organisasi Buruh Internasional (ILO) yakni pekerja yang ingin bekerja purna-waktu tapi hanya mendapat kerja paruh waktu.
Jumlah pekerja purna-waktu Desember 2014 mencapai 372 ribu atau naik 3,1 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah pekerja temporal juga naik 2,7 persen menjadi 129 ribu dan pekerja harian untuk waktu kurang dari sebulan juga naik 2,4 persen menjadi 38 ribu.