REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara dikabarkan akan kembali membuka sebuah restoran di Eropa, tepatnya di Skotlandia. Peneliti dari US-Korea Institute, Jenny Town, mengatakan Korea Utara sudah menunjukkan 'pemanasan' atas rencana itu di Skotlandia. Apalagi Pyongyang juga mendukung pemisahan Skotlandia dari Inggris Raya.
''Korea Utara akan mendukung setiap negara yang berjuang untuk merdeka dan mendapat legitimasi. Sebab Korea Utara sendiri masih mencari pengakuan sebagai negara,'' kata Town seperti dikutip Korea Times, Kamis (15/1).
''Orang-orang Korea Utara sangat suka whisky,'' kata editor North Korean Leadership, Michael Madden dalam tulisannya. Referendum Skotlandia, tulis Madden, jadi perhatian Korea Utara.
Korea Utara sendiri membantah dugaan pembukaan restoran itu. Petinggi Kedutaan Korea Utara di Inggris mengatakan hal itu tidak masuk akal.
Korea Utara sendiri sudah membuka sebuah restoran di Amsterdam. Jaringan restoran mereka memiliki koneksi dengan Office 39. Lembaga bayangan Korea Utara berguna untuk mencari pendanaan asing untuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.