REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tulisan seorang penulis muslimah berhijab dari Kanada, Aisha Saber mengungkapkan masalah pornografi di dunia muslim. Dalam tulisannya, Aisha menulis banyak ahli beropini kecanduan pornografi telah diketahui oleh para Imam atau pemuka agama Islam di negara barat.
Namun, pada masalah tersebut mereka enggan untuk memberikan pengetahuan tentang itu. Mereka lebih baik berpura-pura tidak mengetahui adanya muslim di daerah mereka yang menderita kecanduan pornografi.
Aisha berpikiran pornografi adalah suatu masalah yang negara Islam harus hadapi secepatnya. Dia mengutip data dari Google mengenai pencarian situs berbau porno terbanyak didominasi oleh negara muslim dalam delapan peringkat teratas.
Peringkat pertama diduduki oleh Pakistan. Kemudian berturut-turut ada Mesir, Vietnam, Iran, dan Maroko. Selain itu ada India, Arab Saudi, Turki, Filipina, dan Polandia. Aisha menulis, fakta bahwa negara muslim mendominasi daftar pencari pornografi di Google adalah sebuah peringatan.
Dia menutup tulisannya dengan mengatakan kecanduan pronografi adalah sebuah masalah yang tidak bisa dikesampingkan di masyarakat muslim. Banyak muslim menderita masalah tersebut dan membutuhkan bantuan.
Jika, masyarakat melanjutkan bersikap seolah-olah tidak ada masalah, akan membuat mereka semakin sulit untuk mengakui masalah mereka dan mencari pertolongan. Untungnya, terdapat sejumlah muslim mengatasi masalah tersebut di internet, dilengkapi dengan program kecanduan pornografi.
''Salah satu program terbaik adalah situs Purify Your Gaze oleh Zeyad Ramadan. Jika Anda mengalami masalah tersebut silakan kunjungi situs tersebut,'' tulis dia seperti dikutip dari muslimsandtheworld.com, Sabtu (17/1).