Sabtu 17 Jan 2015 23:44 WIB

Dua Rumah Ibadah Dibakar Dalam Unjuk Rasa Charlie Hebdo

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Replika bendera Prancis dibakar oleh pengunjuk rasa yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo di Islamabad.
Foto: Reuters
Replika bendera Prancis dibakar oleh pengunjuk rasa yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo di Islamabad.

REPUBLIKA.CO.ID,  ABUJA – Dua rumah ibadah Kristiani di Ibu Kota Nigeria, Abuja, dibakar dalam aksi unjuk rasa terhadap Majalah Prancis, Charlie Hebdo. Unjuk rasa yang dilakukan warga Nigeria merupakan reaksi dari diterbitkannya sampul Majalah Charlie Hebdo edisi terbaru yang menampilkan kartun Nabi Muhammad sedang menangis sambil memegang tulisan “I am Charlie.”

Dilansir dari BBC, unjuk rasa dimulai Sabtu (17/1) di depan Masjid Agung Niamey. Saat itu polisi membubarkan demonstran dengan gas air mata setelah ditemukan empat orang korban tewas akibat unjuk rasa tersebut.

Ratusan demonstran berkumpul di Masjid Agung Niamey dan meneriakkan “Allahu Akbar.” Lalu mereka membakar dua gereja yang terletak di Abuja.

Direktur pusat Abuja, Kaoumi Bawa, mengatakan, massa yang marah berjumlah 50 orang. "Mereka menghancurkan pintu bangunan gereja, membakar kantin, perpustakaan dan kantor," kata dia, Sabtu (17/1).

Saat itu Kedutaan Besar Prancis untuk Nigeria telah memperingatkan warga Perancis untuk tetap tinggal di dalam rumah sampai kondisi membaik. 

Protes terhadap Majalah Charlie Hebdo juga terlihat pada Jumat (16/1) di Pakistan dan Aljazair. Unjuk rasa yang berakhir dengan kekerasan tersebut terjadi di Kota Karachi, Khartoum, dan Algier.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement