REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS--Belgia mulai mengerahkan ratusan pasukan untuk berpatroli di jalan-jalan utama pada Sabtu (17/1). Patroli dilakukan menyusul adanya ancaman pembunuhan polisi dari kelompok teroris.
Dilansir Telegraph, sebanyak 300 tentara dikerahkan untuk berpatroli di Kota Brussels dan Kota Anvers. Dua kota tersebut diketahui memiliki populasi Yahudi terbesar di Belgia.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel mengatakan, pasukan yang dikerahkan untuk patroli adalah pasukan bersenjata. Pasukan juga dikerahkan ke Kota Verviers, tempat polisi menembak mati dua terduga teroris.
“Belgia sedang berada dalam tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap teror,” jelas Charles.
Serangan teror di Belgia terjadi sepekan setelah serangan kelompok teroris di Paris yang menewaskan 17 orang. Di Verviers, polisi Belgia turut menangkap 13 orang yang diduga ikut berpartisipasi dalam kegiatan terorisme di Belgia.
Pemerintah Belgia menegaskan patroli pasukan bersenjata di sejumlah kota di Belgia tidak serta merta berkaitan langsung dengan serangan pada majalah satir, Charlie Hebdo, di Paris pekan lalu. Polisi Belgia hanya melakukan pengawasan ketat terhadap warganya yang beragama Yahudi.