REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri Luar Negeri Uni Eropa akan membahas masalah ancaman teror di Eropa setelah adanya serangkai serangan pada Senin (19/1). Eropa memang tengah berstatus siaga tinggi setelah gagalnya rencana serangan teroris di Belgia dan serangan mematikan di Paris.
Dilaporkan BBC News, pertemuan itu juga akan fokus pada hubungan Uni Eropa dengan Rusia. Para menteri akan mencoba menyelesaikan perpecahan mendalam antara pemerintah Uni Eropa, dalam menghadapi Rusia.
Pertemuan yang diselenggarakan di Brussels itu dihadiri oleh 28 menteri luar negeri Uni Eropa. Mereka juga membahas kembalinya pejuang-pejuang Eropa radikal yang telah berjuang di Irak dan Suriah. Tak ada keputusan yang akan diambil, namun mereka akan bertukar pikiran dan mempersiapkan pertemuan puncak yang khusus membahas terorisme pada 12 Februari mendatang.
Sementara itu, anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat juga akan melangsungkan pertemuan pada Kamis (22/1), di London. Mereka akan membahas upaya bersama untuk mengalahkan dan melemahkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).