REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menyurati para imam dan ketua komunitas Muslim meminta mereka untuk melawan ekstremisme di masjid-masjid. Umat Islam memandang surat ini memojokkan dan mengasosiasikan Islam dengan gerakan radikal.
''Kapan pemerintah pernah menyurati komunitas agama lain seperti ini?'' ungkap Asisten Sekretaris Jenderal Muslim Council of Britain, seperti dikutip The Telegraph, Ahad (18/1) lalu.
Surat yang dilancarkan kepada para imam itu dinilai hipokrit dan mengaitkan Muslim di saat gerakan ekstremis kanan mulai kembali marak.
Protes ini muncul setelah Menteri Urusan Komunitas dan Pemerintah Daerah Inggris, Eric Pickles menyurati 1.100 imam dan kepala komunitas Islam untuk mengecam serangan yang terjadi di Paris.
Pickles meminta para imam untuk menyampaikan lebih jelas kepada umat Islam atas kebanggaan mereka menjadi seorang warga Inggris.
Para imam harus menyampaikan ada cara lain untuk menyampaikan ketidaksepakatan dan jihad tidak menawarkan apa-apa.
''Pemerintah akan melakukan apa saja untuk melawan radikalisasi yang mengintai generasi muda. Ini tidak bisa dilakukan satu pihak, butuh bantuan para pemuka agama untuk menanamkan kebanggaan atas agama dan bangsa,'' tutur Pickles dalam suratnya.
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan tengah menghimpun kekuatan yang 'lebih komprehensif' untuk memonitor terduga-terduga pelaku teror.
Jika ia memenangkan pemilihan selanjutnya, ia menjanjikan akan ada sistem yang memungkinkan kepolisian memonitor komunikasi online warga.