Selasa 20 Jan 2015 17:10 WIB

Serangan Israel pada Hizbullah akan Ubah Aturan Konflik

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Ketegangan semakin meningkat di Lebanon, setelah serangan udara Israel menewaskan enam pejuang senior Hizbullah.

Seorang ahli Hizbullah di Universitas Lebanon Profesor Amal Saad mengatakan, pembunuhan pada para pemimpin tinggi kelompok tersebut di Quneitra merupakan kerugian besar bagi Hizbullah. Peristiwa ini dianggap memanaskan perang yang tengah berlangsung antara Hizbullah dan Israel.

"Pembunuhan ini mengubah aturan permainan. Hizbullah akan merespon dan sangat sigap saat ini," ungkap Saad pada Aljazirah, Selasa (20/1).

Menurutnya, serangan terbaru yang dilakukan Israel tersebut bukan merupakan serangan acak, melainkan serangan terencana dan telah memiliki target yang berharga.

Insiden terjadi pada Ahad (18/1) sore, saat anggota Hizbullah melakukan pemeriksaan lapangan di wilayah Perkebunan Amal di Quneitra, selatan Suriah.

Ketika itu, helikopter Israel menyerang dua kendaraan yang berisi anggota Hizbullah dengan dua rudal. Kejadian dilaporkan hanya berjarak 400 meter dari markas PBB dan 7 kilometer dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Analis Politik Beirut Walid Charara mengatakan, serangan terbaru Israel pada Hizbullah di Suriah memperluas garis pertempuran keduanya. Menurutnya, tindakan ini menunjukkan Israel ingin memperluas konfrontasi dengan Hizbullah.

"Ini adalah serangan langsung terhadap anggota Hizbullah di Suriah, Hizbullah akan merespon, tapi kapan dan bagaimana, itu akan menjadi kejutan," ujar Charara.

Menurut Charara, Israel berupaya menguji kemampuan Hizbullah dan mengubah dinamika di lapangan. Ia mengatakan, Hizbullah pasti tak akan membiarkan agresi ini berlanjut tanpa meresponnya.

 

Sekretaris Jenderal Hozbullah Hassan Nasrallah mengatakan, pihaknya telah berulang kali memperingatkan Israel agar tak melakukan serangan di Suriah. Ia mengatakan, Israel jangan melakukan tindakan bodoh di Lebanon dan Suriah.

Menurutnya, Hizbullah memiliki kemampuan menyerang setiap tempat di Israel dan pejuangnya siap menduduki wilayah Galilea dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement