REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Dewan keamanan PBB mendesak seluruh negara di Afrika untuk perangi Boko Haram. PBB khawatir Boko Haram bisa merebut kendali sejumlah wilayah di Nigeria dengan meningkatkan serangan lintas perbatasan di negara tetangga Kamerun.
Pada Senin (19/1), Dewan Keamanan PBB mengeluarkan 13 pernyataan yang mengecam keras serangan Boko Haram. Sebab, kelompok bersenjata tersebut melibatkan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri. Dalam sebuah pertemuan di Niger, 15 anggota dewan keamanan mendesak tetangga Nigeria memajukan penyebaran satuan tugas pasukan multinasional untuk mengusir Boko Haram.
Dewan Keamanan PBB prihatin ketika Boko Haram menyandera puluhan orang pada Minggu (18/1) lalu. Mayoritas dari sandera tersebut adalah anak-anak dan perempuan. Dewan keamanan juga merasa khawatir Boko Haram bisa merusak perdamaian dan stabilitas barat dan wilayah Afrika tengah. Dewan juga menyampaikan, Boko Haram masuk dalam daftar teroris PBB.
Dewan segera menuntut Boko Haram untuk menghentikan semua permusuhan dan palanggaran Ham di wilayah serangannya. Tidak hanya melakukan penyanderaan, Dewan juga menyebut Boko Haram melakukan pembunuhan, penculikan, penjarahan, pemerkosaan, perbudakan seksual, dan perekrutan tentara anak sejak kampanye 2009.
Selain itu kelompok advokasi hal Avaaz juga telah meluncurkan petisi online pada Jumat (16/1) yang ditandatangani 725.000 orang. Petisi tersebut menuntut Dewan Keamanan segera mengadakan pertemuan darurat untuk menangani krisis Boko Haram.
“Boko Haram telah menjadi sorotan globa, akhirnya Dewan keamanan PBB baru bereaksi,” kata Direktur Kampanye Avaaz, Alice Jay seperti dikutip Aljazeera.