Rabu 21 Jan 2015 01:44 WIB

Diduga akan Lakukan Serangan, Polisi Prancis Tahan Warga Chechnya

Rep: c14/ Red: Hazliansyah
Polisi menembak mati penyerang kantor Charlie Hebdo
Foto: reuters
Polisi menembak mati penyerang kantor Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepolisian Prancis menahan lima muslim Chechnya di wilayah selatan Prancis pada Selasa (20/1). Kelima orang ini dicurigai sedang menyiapkan serangan bersenjata terhadap warga Prancis. Demikian dilansir Daily Mail, Selasa (20/1).

Adapun empat orang di antaranya ditangkap di Montpellier, sedangkan satu orang lainnya ditangkap di Beziers, Prancis.

Harian lokal Midi Libre melansir, sebuah ransel berisi bahan peledak ditemukan oleh aparat kepolisian yang menangkap kelima orang Chechnya tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, para diplomat Rusia sudah mengonfirmasi pihak otoritas Prancis, bahwa kelima orang yang ditangkap itu merupakan warga negara Rusia.

Hingga kini, Prancis masih dalam status keamanan tinggi karena insiden Charlie Hebdo sebelumnya pada 7 Januari 2015. Insiden itu membunuh 12 orang dan para penyerang Charlie Hebdo turut mengatasnamakan Islam dalam melakukan aksi kekerasan. Adapun dua hari berikutnya, lima orang tewas akibat aksi kekerasan yang menyertai insiden tersebut.

Pada Senin (19/1) di Chechnya, Rusia, sekira satu juta orang Muslim Chechnya mengadakan aksi yang menolak penerbitan baru Charlie Hebdo. Mereka menentang majalah satire asal Paris, Prancis, itu yang kembali memuat karikatur Nabi Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement