REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN-- Pejabat tinggi Hak Asasi Manusia di Jerman mendesak Israel untuk bekerjasama dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan di wilayah Palestina.
Komisaris pemerintah hak asasi manusia, Christoph Straesser, mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa (20/1) bahwa reaksi Israel terhadap penyelidikan yang akan dilakukan ICC adalah tindakan kontra-produktif.
"Israel telah meluncurkan penyelidikan sendiri dan dalam pandangan saya harus bekerja sama dengan Mahkamah Pidana Internasional," ujarnya seperti dikutip Arab News, Rabu (21/1).
Israel sendiri mengaku tidak akan mau bekerjasama dengan lembaga yang berada di Den Haag, Belanda, tersebut setelah para pejabat tingginya dilaporkan oleh Palestina atas tindak kejahatan perang beberapa waktu lalu.
Tidak hanya menolak, Israel bahkan terus membujuk sejumlah negara yang menjadi donatur ICC agar memotong bantuan dana kepada lembaga tersebut. Sementara itu, orang-orang Arab Israel telah melakukan aksi mogok di seluruh negeri menyusul kematian seorang pria Badui pada pekan ini.
Polisi Israel mengatakan toko-toko ditutup menyusul aksi protes pada Selasa (20/1). Fayez Abu Sairbana, mantan walikota Rahat, menyalahkan Israel telah melakukan pembunuhan secara rasis mengingat kaum Arab di Israel adalah minoritas dan kerap mendapat perlakuan berbeda dengan kaum Yahudi.