REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir akhirnya mengizinkan lima mobil ambulans bantuan masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina masuk Jalur Gaza lewat pintu perbatasan Rafah, Mesir.
"KBRI Kairo melepas ambulans bantuan Indonesia ke Gaza," kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Windratmo Suwarno di Kairo, Rabu (21/1).
Pemberian izin itu merupakan dampak positif dari pertemuan antara Wakil Presiden yang juga Ketua Umum Palang Mesir Indonesia Jusuf Kalla dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaaeldeen Dessouki di Kantor Wapres pada awal pekan lalu.
Ambulans bantuan masyarakat Indonesia itu tertahan di Mesir sejak pertengahan tahun lalu akibat tidak kondusifnya keamanan di Semenanjung Sinai yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Lima mobil ambulans itu berasal dari empat organisasi relawan, yakni Komite Nasional untuk Rakyat Palestina/KNRP, Bulan Sabit Merah/ BSM Jakarta Raya, Aksi Cepat Tanggap/ACT, dan Pos Keadilan Peduli Ummat/PKPU.
Menurut Windratmo Suwarno, sejak tahun lalu KBRI Kairo terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kemlu Mesir. Disebutkan, Pemerintah Mesir melalui Kementerian Luar Negeri awalnya sudah memberikan izin bagi lima ambulans tersebut untuk disampaikan ke Jalur Gaza pada 20 Oktober 2014.
Namun izin tersebut tertunda menyusul peristiwa serangan kelompok garis keras di salah satu check point di wilayah Sinai, 24 Oktober 2014, yang menewaskan 30 tentara Mesir. Serangan mematikan itu mendorong pemerintah Mesir memberlakukan keadaan darurat dan jam malam di Semenjung Sinai sejak tanggal 25 Oktober 2014.