REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjanjikan akan terus melakukan perang melawan terorisme di berbagai belahan dunia. Obama pun meminta Kongres menyetujui langkah baru dalam perang melawan militan.
Obama menyampaikan hal itu dalam pidato Kenegaraannya di hadapan Kongres AS pada Selasa malam pukul 21.10 waktu Washington atau Rabu (21/1) pagi waktu Indonesia. Dalam pidatonya Obama mengatakan, koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah telah menghambat laju pergerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Anggota parlemen partai Republik pun menyanggupi untuk bekerja sama dengan Obama, asalakan Obama mengirimkan proposal ke Capitol Hill. Obama juga mengatakan, Amerika selama ini telah mendapat pelajaran mahal dalam perang melawan teror sejak serangan 11 September 2001. Hal ini menurutnya membimbing AS dalam bertindak melawan ekstremis ISIS.
"Alih-alih terseret dalam perang di Timur Tengah, kami memimpin koalisi secara luas, termasuk negara-negara Arab, untuk menjatuhkan dan menghancurkan kelompok teroris ini. Kami juga mendukung oposisi moderat di Suriah yang dapat membantu kita dalam upaya ini. Langkah ini memakan waktu. Ini akan membutuhkan fokus, tapi kita akan berhasil," ujar Obama, dilansir AP.
Obama mengatakan, selama ini Amerika menggunakan cara cerdas menghadapi teroris yakni dengan cara menggabungkan kekuatan militer dan diplomasi. Amerika menurutnya, tak menggunakan cara-cara seperti menggertak melainkan berjuang dengan gigih dan tekad yang mantap.
"Malam ini saya menyerukan pada Kongres untuk menunjukkan ada dunia bahwa kita bersatu dalam misi ini, dengan menyetujui resolusi baru yang mengizinkan kami menggunakan kekuatan baru melawan ISIL (sebutan lain ISIS)," ujarnya.