Rabu 21 Jan 2015 18:49 WIB

Obama Bersumpah Tumpas Teroris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Untuk kesekian kalinya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menguatkan tekadnya memberantas terorisme. Ia bersumpah akan merobohkan para teroris dari Pakistan hingga Paris.

Ia sedang mempersiapkan hukum baru untuk melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Selasa (20/1), ia berpidato di depan Kongres dengan membahas beberapa isu. Termasuk, ia menyeru Kongres untuk meloloskan hukum lawan teroris tersebut.

Menurutnya, kepemimpinan militer AS di Irak dan Suriah telah diturunkan. Namun, ia meminta parlemen satu suara dalam pemungutan suara untuk otorisasi perang. Anggota parlemen Republik mengatakan telah siap bekerja sama dengannya jika Obama mengirim proposal ke Capitol Hill.

''Jika dibanding mengirim pasukan untuk perang di Timur Tengah, kami lebih memilih memimpin koalisi ini, termasuk dengan negara-negara Arab untuk menghancurkan kelompok teroris,'' kata Obama seperti dilansir Reuters, Rabu (21/1).

Ia mengatakan mereka juga mendukung oposisi moderat di Suriah untuk membantu memperkuat koalisi. ''Ini akan memakan waktu, ini butuh fokus tapi kita akan berhasil,'' katanya.

Obama juga mendesak para senator untuk menahan sanksi baru untuk Iran dalam sengketa program nuklir. Namun beberapa senator telah didesak untuk meloloskannya. ''Sanksi baru telah diloloskan Kongres, namun diplomasi gagal,'' kata dia. Menurutnya, diplomasi Amerika adalah menghormati Iran. Itulah alasan Obama akan memveto setiap sanksi baru karena akan mengganggu kesepatan melawan teroris.

Selain itu, Obama juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan memperbaiki hubungan dengan Kuba. Mereka hendak menghapus ketidaksepahaman selama ini. ''Kita akan hapus larangan untuk Kuba, berdiri bersama untuk nilai demokrasi dan bersahabat dengan orang Kuba,'' kata dia.

Ia mendesak Kongres untuk mengakhiri embargo Kuba tahun ini. Dalam masalah lain, Obama mengatakan akan membantu Ukraina dalam menghadapi ancaman dari separatis pro Rusia.

''Kita memegang prinsip bahwa bangsa besar tidak mem bully bangsa kecil,'' kata Obama. Ia mengatakan mereka melawan agresi Rusia dan mendukung demokrasi Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement