REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudan menyediakan lebih 50 beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar bahasa Arab dan kajian Islam di sejumlah perguruan tinggi terkenal di negara Afrika itu, kata Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia Abd Al Rahim Al Siddiq Mohamed di Jakarta, Rabu.
"Kami menyediakan beasiswa S1, S2 dan S3 bagi mahasiswa Indonesia setiap tahun," kata Abd Al Rahim yang juga bertugas sebagai Dubes Sudan untuk Singapura dan Australia.
Dubes Abd Al Rahim yang berbicara dalam jumpa pers sehubungan dengan Hari Ulang Tahun ke-59 Kemerdekaan Republik Sudan Jumat (23/1) mengatakan para mahasiswa belajar di the African International University, the Omdurman Islamic University dan the Holy Quran University.
Hubungan kebudayaan itu diperkuat dengan pendirian Pusat Sudan untuk Bahasa Arab dan Kajian Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di Malang.
"Kami akan membuka Sudan International School setingkat sekolah dasar dengan bantuan alumni universitas-universitas Sudan di Indonesia dan berlokasi dekat UIN Maulana Malik Ibrahim tahun ini," kata dia.
Lebih jauh dia mengatakan jumlah guru dan dosen asal Sudan yang mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia termasuk di perguruan tinggi yang dikelola Arab Saudi di Jakarta relatif banyak.
Untuk meningkatkan hubungan di berbagai bidang, Kementerian Luar Negeri Sudan dan Indonesia sedang menyiapkan pertemuan komisi gabungan tahun ini di Khartoum.
Penyelenggaraan pertemuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan mengonsolidasikan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Sudan yang secara politik stabil adalah salah satu negara yang terkaya di Afrika dan Timur Tengah, dan memiliki cadangan sumber daya alam seperti emas, tembaga, besi dan minyak.
Negara ini memiliki lahan subur seluas 200 juta hektare dan kota-kota yang menjadi tujuan wisata. "Kami menantikan investor dari Indonesia untuk menggarap sumber daya alam dan berbagai proyek di Sudan untuk keuntungan bersama," kata Dubes Abd Al Rahim.