REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA NUGINI --Dua orang pencari suaka dilaporkan berusaha menggantung diri di Pusat Pemrosesan Pencari Suaka di Pulau Manus, Papua Nugini. Namun, akhirnya keduanya berhasil diselamatkan.
ABC menerima rekaman video yang menunjukkan dua orang yang sedang dihentikan dari upayanya menggantung diri.Tampak seorang Laki-laki lain menahan mereka tubuh mereka jatuh, sedangkan yang lain berusaha memotong tali yang melilit satu orang pelaku bunuh diri dan tali pada pelaku yang lain berhasil dilepaskan.
Pencari suaka mengatakan percobaan bunuh diri terjadi di komplek Mike."Banyak orang memutuskan untuk melakukan bunuh diri ... situasi yang kami hadapi disini sangat serius," kata salah seorang pencari suaka baru-baru ini.
Sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan dua orang di kompleks Foxtrot telah menelan alat pemotong kuku dan yang lainnya menelan pisau cukur dalam insiden upaya melukai diri sendiri.
Protes dan mogok makan terus berlangsung di pusat pemrosesan pencari suaka yang dikelola Pemerintah Australia menyusul rencana memukimkan pengungsi di Papua Nugini.
Pemerintah PNG sebelumnya hari ini mengatakan pencari suaka tidak tidak menggunakan senjata selama terjadi ketegangan dengan penjaga di pusat penahanan Pulau Manus yang terjadi Senin lalu, keterangan ini bertentangan dengan komentar dari Menteri Imigrasi Australia.
Peter Dutton kemarin mengatakan dalam program 07:30 ABC kalau para pencari suaka bersenjata yang menggunakan senjata rampasan dari petugas yang memaksa masuk ke kompleks Delta untuk mengakhiri blokade selama tiga hari.
Namun, juru bicara pemerintah PNG dalam keterangannya kepada ABC memastikan para pencari suaka tidak menggunakan senjata selama berlangsungnya intervensi pada hari Senin.
Juru bicara itu juga mengatakan polisi menemukan "senjata" dalam penggeledahan di kompleks Delta, tapi sedang menunggu informasi lebih lanjut tentang senjata apa saja yang ditemukan.