REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala NATO Jens Stoltenberg Rabu (21/1) mengatakan Rusia baru-baru ini meningkatkan aliran senjata berat dan peralatan ke Ukraina timur, tetapi ia menolak mengomentari tuduhan Kiev memiliki 9.000 pasukan di lapangan membantu pemberontak pro-Moskow.
"Kami tidak akan pergi ke angka tertentu atau angka," kata Stoltenberg saat ditanya tentang pernyataan Presiden Ukraina Petro Poroshenko bahwa lebih dari 9.000 tentara Rusia kini berada di timur separatis.
Rusia telah menggerakkan pasukan dan peralatan bolak-balik berulang kali tetapi baru-baru ini "kita telah melihat peningkatan peralatan Rusia di Ukraina timur ... seperti tank, artileri, kendaraan lapis baja dan sistem pertahanan udara canggih," kata Stoltenberg.
"Kehadiran militer Rusia ini ... tidak berkontribusi untuk damai dan pembahasan solusi," katanya, menyerukan Rusia sekali lagi untuk melaksanakan sepenuhnya perdamaian Minsk yang ditandatangani September.
Poroshenko mengatakan pada Forum Ekonomi Dunia di Davos bahwa ada "lebih dari 9.000 tentara Federasi Rusia di wilayah saya, termasuk lebih dari 500 tank dan artileri berat serta pengangkut personil bersenjata".
Solusi untuk konflik "sangat sederhana," katanya, mengutip ketentuan dalam perjanjian Minsk.
"Berhenti memasok senjata. Berhenti memasok amunisi. Tarik pasukan dan menutup perbatasan. Sebuah rencana perdamaian yang sangat sederhana," kata Poroshenko.