REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Pasukan Azerbaijan, Rabu (21/1) menewaskan dua tentara Armenia dalam bentrokan dengan pasukan Armenia, kata para pejabat saat ketegangan meningkat atas sengketa Nagorny Karabakh tersebut.
"Angkatan bersenjata Azerbaijan berusaha untuk menyerang posisi pertahanan Armenia" di garis depan Karabakh, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Tentara etnis Armenia-Karabakh "prajurit Nahapet Asatrian, 33, tewas dalam aksi itu."
Dalam insiden terpisah di perbatasan Armenia-Azerbaijan, prajurit tentara Armenia Arman Udumian, 35 tahun, "meninggal karena luka-lukanya ketika tentara Azerbaijan melanggar gencatan senjata," kata kementerian pertahanan di Yerevan.
Azerbaijan terkunci dalam konflik selama beberapa tahun dengan Armenia atas Karabakh, daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan.
Memicu kekhawatiran eskalasi terbaru, bentrokan antara Azerbaijan dan pasukan Armenia intensif pada Januari menyusul serangkaian kekerasan belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu.
Dua tentara Karabakh dilaporkan tewas dalam insiden serupa padaSelasa dan Sabtu.
Separatis etnis Armenia yang didukung oleh Yerevan merebut kekuasaan di wilayah itu selama perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 tewas.
Meskipun beberapa tahun perundingan, kedua pihak belum menandatangani kesepakatan damai terakhir, dengan Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.
Baku, yang belanja militernya melebihi seluruh anggaran negara Armenia, telah mengancam untuk mengambil kembali wilayah dengan kekerasan jika negosiasi gagal membuahkan hasil.
Armenia, yang sangat dipersenjatai oleh Rusia, mengatakan pihaknya bisa menghancurkan serangan apapun.