REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA SELATAN -- Polisi Australia Selatan (SAPOL) mengatakan mereka sedang menyelidiki banyaknya penipuan yang menggunakan iklan palsu penjualan anjing. Namun sebenarnya motif utamanya adalah penipuan.
Divisi Kejahatan Elektronik dan Komersial SAPOL mengataakn bahwa iklan ini biasanya dilakukan oleh para penipu lokal maupun internasional, dengan memasang iklan bahwa mereka memiliki anjing untuk dijual.
Beberapa iklan ini berakibat uang pembayaran dikirim ke rekening di luar negeri, sementara yang lainnya membayar ke rekening di Australia. Polisi mengatakan bahwa penipuan penjualan anjing ini biasanya akan menyampaikan berbagai alasan mengenai perlunya pembayaran tambahan ataupun keterlambatan pengiriman.
Harga anjing di Australia berkisar antara 300 sampai seribu dolar (sekitar Rp 3 sampai Rp 10 juta). Para pembeli ini biasanya akan diberitahu bahwa mereka mesti membayar lagi untuk vaksinasi oleh dokter hewan, atau perawatan lain, ataupun biaya tambahan bagi pengiriman anjing dan asuransi.
Dalam kasus lainnya, para penipu ini mengatakan bahwa anjing yang semula akan dijual mati sehingga pembeli harus menunggu anjing lainnya. Polisi mengatakan bahwa masyarakat untuk lebih waspada dengan praktek penipuan ini untuk tidak memberikan data mengenai rekening bank begitu saja,
Polisi menambahkan bahwa tanda-tanda penipuan adalah bila anjing yang ditawarkan murah atau di bawah harga pasar, atau bila telepon yang ada tidak bisa dihubungi, ataupun anjing itu tidak bisa dilihat sebelum pembayaran dilakukan.