Kamis 22 Jan 2015 11:13 WIB

Ukraina Nyaris Bangkrut karena Perang

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Indah Wulandari
Hryvnia, mata uang Ukraina
Foto: kyivpost.com
Hryvnia, mata uang Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID,DAVOS--Perekonomian Ukraina nyaris bangkrut akibat perang dengan kelompok separatis pro-Rusia.

Ekonom telah memperingatkan penurunan nilai aset utang jika program pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) yang ada tidak ditingkatkan untuk menutup dana kesenjangan sebesar 15 miliar dolar AS.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan kepada Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam pertemuan di Davos, Switzerland bahwa negaranya telah mengajukan agar diberi pinjaman lebih banyak.

"Presiden Poroshenko mengatakan kepada saya hari ini otoritas Ukraina telah meminta kesepakatan untuk beberapa tahun dengan IMF. Kesepakatan itu untuk menggantikan Kesepakatan Stand-By yang telah ada," ujar Lagarde dalam pernyataan, Rabu (21/1).

Dia mengatakan dewan IMF akan mendiskusikan permintaan tersebut. Dia menekankan Ukraina harus melakukan reformasi ekonomi yang luas dan dalam sebagai ganti kesepakatan dengan IMF.

"Saya akan mengajukannya kepada dewan yang akan membicarakannya sesegera mungkin. Saya akan mendorong dewan untuk menyetujuinya," kata Lagarde kepada wartawan.

Menteri Keuangan Ukraina Natalia Yaresko mengatakan kepada Reuters agar kesepakatan dengan IMF bisa tercapai dalam waktu dekat. Saat ditanya apakah 15 miliar dolar AS cukup untuk mengatasi krisis ekonomi di Ukraina, Yaresko menekankan betapa daruratnya keputusan IMF.

"Hal utama adalah kami perlu keputusan. Jumlah berapapun,  jika mengalir keluar selama jangka waktu yang panjang, mungkin tidak cukup, " katanya.

Paket bantuan IMF yang disetujui April tahun lalu bernilai 17 miiar dolar AS. Sejauh ini Ukraina telah membayar 4,6 miliar dolar AS dalam dua kali angsuran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement