Kamis 22 Jan 2015 17:24 WIB

Australia Kirim 3.000 Sapi Bakalan, Awali Perdagangan Hewan Ternak 2015

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Perdagangan ternak hidup ke Indonesia terus meningkat dan mulai berjalan untuk tahun ini. Kondisi ini  ditandai dengan pengiriman pertama ternak hidup pada  2015 yang meninggalkan pelabuhan Darwin Rabu malam (21/1) menuju Jakarta.

Kapal Sahiwal Express memuat sekitar 3.000 ekor sapi bakalan, sebagian besar dari ternak sapi itu berasal dari Northern Territory. Tapi ada beberapa sapi di antaranya juga yang didatangkan dari peternakan di Queensland.

Warrick Barrett, dari Austrex, mengatakan setelah sempat terjadi penundaan izin impor dari Indonesia, mereka senang akhirnya musim pengiriman ternak hiduo ke Indonesia bisa berlangsung. "Ini merupakan pengiriman ternak awal  yang sebenarnya sudah terlambat dilakukan untuk tahun ini, (karena) sempat ada beberapa penundaan oleh Pemerintah Indonesia yang belum menerbitkan izin kepada importir dan eksportir sehingga pengiriman awal ini menjadi tertunda, jadi sebenarnya ini bukan proses pengiriman yang ideal," katanya.

"Jumlah izin kuota impor yang diterbitkan untuk semester pertama ini sedikit dibawah harapan kita, tapi izin tersebut akhirnya sudah berhasil didapatkan dan kita sekarang izin import semester pertama sudah berlangsung,'

Pemerintah Indonesia sempat mengejutkan banyak eksportir ternak di Australia pada awal bulan ini ketika memutuskan hanya menerbitkan izin import sebesar 100 ribu ekor saja untuk semester pertama ini.

Barrett  mengatakan sulit untuk memastikan berapa sisa kuota izin impor yang akan diterbitkan pemerintah Indonesia.
 
"Tahun lalu merupakan tahun yang sangat bagus bagi eksportir hewan ternak hidup dan semua orang berharap tahun ini kita juga bisa menjadi tahun perdagangan yang sukses," tambahnya.
 
"Indonesia merupakan pasar terbesar hewan ternak hidup Australia dan keputusan izin kuota impor pada semester kedua, ketiga dan keempat akan sangat menentukan seberapa besar total perdagangan kita tahun ini,"
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement