REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Sekitar 12 mantan tentara Prancis bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Dilansir dari Alarabiya, mereka yang baru bergabung merupakan sebagian kecil dari ratusan militan Prancis yang bergabung dengan ISIS. Menurut sumber Pertahanan Prancis, pihaknya memperkirakan sekitar 12 orang bergabung dalam jaringan ini.
"Kekhawatiran kami bukan pada mantan tentara tetapi bagaimana mencegah radikalisasi masuk dalam tubuh pasukan kami," ujar dia, Kamis (22/1). Namun Menteri Pertahanan Jean Yves Le Drian menolak untuk membahas kasus ini.
Menurutnya, kasus mantan tentara yang tergoda untuk bergabung dalam kelompok militan sangat langka. Kementerian pun sedang menempuh langkah-langkah menghadapi terorisme terutama serangan di Paris baru-baru ini.
Unit intelijen akan mendapatkan 65 staf baru untuk membantu melacak perekrutan lebih dekat. Pihak berwenang Prancis mengatakan sedikitnya 1.200 warga Prancis terlibat dalam pertempuran di Irak dan Suriah.