Jumat 23 Jan 2015 04:35 WIB

AS Minta Myanmar Selidiki Kasus Kematian Dua Guru

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Myanmar
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat menekan Myanmar untuk menyelidiki kematian dua guru wanita etnis Kachin. Aktivis mengatakan, dua perempuan tersebut dibunuh dan diperkosa oleh pasukan

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, mendesak Myanmar untuk menyelidiki kasus ini pada hari Rabu. Sementara itu kemarahan akan kasus ini meletus di wilayah utara Myanmar.

"Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk menyelidiki kejahatan ini dan membawa para pelaku ke pengadilan," kata Psaki.

Gambar mayat perempuan yang banyak beredar di media sosial, aktivis mengatakan dua guru tersebut diperkosa dan dibunuh oleh pasukan pemerintah. Warga desa setempat mengatakan kepada situs berita Burma Irrawaddy, bahwa tentara Burma 503 Light Infantry Battalion berada di dekat desa terpencil di utara negara bagian Shan ketika keduanya tewas.

Sebuah laporan medis mengatakan kedua korban tewas akibat luka tusukan ke hati, paru-paru dan kepala.

Sekretaris Konvensi Baptis Kachin Zau Ra, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bagian pribadi mereka juga telah dilukai. Ia menambahkan mengaku "terkejut dan sedih" oleh berita tersebut.

Selama ini Militer Myanmar telah dituduh melakukan pelanggaran terhadap penduduk sipil, saat mereka berjuang melawan pemberontak etnis. Serangan baru-baru ini diluncurkan di negara bagian Kachin, membuat lebih dari 1.000 warga sipil di sejumlah desa terjebak.

Sekitar 100.000 orang telah mengungsi sejak pemberontak Kachin pecah pada Juni 2011. Etnis Kachin, seperti etnis minoritas lainnya di Myanmar telah lama mencari otonomi yang lebih besar dari pemerintah pusat.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement