REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah federal menyetujui rencana pengembangan Bandara Canberra, sehingga memungkinkan dibukanya rute penerbangan internasional dari dan ke Ibu Kota Australia tersebut.
Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Warren Truss menyetujui master plan bandara ini, yang merinci rencana pengembangan hingga 20 tahun mendatang.
Pihak pengelola bandara menargetkan penggunaan terminal penumpang baru bagi penerbangan internasional terutama dari maskapai berbiaya rendah.
Selain itu, bandara Canberra juga akan berfungsi mengurangi sebagian beban dari bandara Sydney. "Bandara Canberra memiliki terminal penumpang baru yang membanggakan," kata Menteri Truss baru-baru ini.
"Karena itu rencana pembukaan rute penerbangan internasional sangat penting dalam mempromosikan Canberra sebagai tujuan wisata, " ujarnya. Menurut dia, isu kebisingan pesawat akan ditangani pihak bandara dengan warga sekitar.
Di tahun 2013, pihak Bandara Canberra dan perusahaan pengembang Village Building Company mencapai kesepakatan damai mengenai rencana pengembangan perumahan di sekitar perbatasan negara bagian ibukota tersebut denga negara bagian New South Wales.
Pihak bandara selama 15 tahun berusaha mencegah rencana pembangunan perumahan yang berada di arah jalur penerbangan di daerah Tralee.
Kesepakatan ini menyebutkan pengembang bisa membangunan 1.500 unit rumah dan pihak bandara tidak akan menggugat IMB rumah-rumah tersebut.
Sebaliknya, pihak pengembang diharuskan memasang peredam kebisingan dan harus menyebutkan kondisi ini dalam akte jual beli unit perumahan itu.
Dirut Bandara Canberra Stephen Byron tahun lalu menyatakan keinginannya untuk membuka rute penerbangan internasional langsung ke Canberra, khusus dari Asia.