REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Salman bin Abdul Aziz Al Saud (79 tahun) menjadi raja baru Arab Saudi setelah King Abdullah meninggal, Jumat (23/1). Salman adalah seorang veteran pemimpin tinggi Arab.
Ia pernah menjadi gubernur Riyadh selama 50 tahun dan dikenal sebagai mediator dalam sengketa keluarga kerajaan. Salman telah menjabat sebagai menteri pertahanan sejak 2011.
Ia mengepalai militer ketika Saudi bergabung dengan AS dan negara Arab lainnya dalam memerangi ISIS di Suriah. Namun, kesehatannya menjadi pertanyaan. Salman setidaknya pernah mengalami stroke hingga tangan kirinya sulit bergerak.
Salman adalah salah satu dari puluhan anak pendiri Arab Saudi, King Abdul Aziz Al Saud. King Abdul Aziz memiliki lebih dari 50 anak dari beberapa istri. Salman sering disebut satu dari 'Sudeiri Seven' yang berarti tujuh anak yang lahir dari istri favorit Abdul Aziz, Hussa bint Ahmad Sudeiri.
Raja sebelum Abdullah, King Fahd juga merupakan salah satu dari Sudeiri Seven. Salman memiliki jaringan luas dan sangat berpengaruh di jaringan bisnis keluarganya.
Dalam usia relatif muda, ia menjadi gubernur Riyadh pada 1963. Dalam 48 tahun kedepan ia mengubah kota tersebut dari padang pasir tandus menjadi kota metropolitan dengan gedung-gedung pencakar langit, universitas, dan tempat makan jaringan Barat.
Ia kemudian menjadi menteri pertahanan pada 2011. Abdullah kemudian menjadikannya pangeran. Anak Salman termasuk pangeran Abdulaziz (wakil menteri perminyakan), pangeran Faisal (gubernur Madinah), pangeran Sultan (astronot pertama Arab dan saat ini mengepalai pihak berwenang pariwisata) dan pangeran Mohamed yang paling berpengaruh.
Pangeran Mohamed adalah anak tertua dari istri ketiga Salman. Dalam usianya yang ke 30, ia telah menjadi kepala pengadilan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika