Ahad 25 Jan 2015 11:12 WIB

Ketika Israel dan Korut Saling Tuding tentang Nuklir

Rep: c 84/ Red: Indah Wulandari
Fusi Nuklir (ilustrasi)
Foto: VOA
Fusi Nuklir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG--Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam pernyataan provokatif Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyinggung tentang kediktatoran dan sistem sosial di Korea Utara.

Menurut laporan kantor berita Iran, IRNA yang dilansir dari kantor berita Korea Utara, KCNA, Sabtu (24/1), pernyataan Netanyahu disampaikan kala bertemu dengan Perdana Menteri Jepang beberapa waktu lalu di Israel.

Kata Kemenlu Korut, Netanyahu menuding negaranya tengah menyiapkan nuklir untuk melancarkan agresi ke negara tetangga. Lalu, Netanyahu meminta dunia internasional tidak boleh lagi membuat kesalahan kala bernegosiasi dengan Korut.

"Ini merupakan penghinaan dan provokasi yang tidak terampuni," ujar Jubir Kemenlu Korut.

Kemenlu Korut menambahkan bahwa Israel seakan menyembunyikan wajah aslinya dengan apa yang sudah mereka perbuat di Timur Tengah selama ini. Israel, kata Kemenlu Korut, bukan hanya telah menginjak-injak hak sah rakyat Palestina, tetapi juga telah melakukan pembunuhan secara tidak pandang bulu terhadap warga Palestina yang tidak bersalah.

"Israel merupakan kelompok jahat yang menimbulkan ancaman nuklir," sambungnya.

Kemenlu Korut menambahkan bahwa seluruh dunia tahu tentang kebohongan Israel dan kerap menuding orang lain melakukan tindak pidana, padahal sendirinya terus menghindari kecaman dan kutukan masyarakat internasional atas sejumlah kejahatan perang yang dilakukan.

"Israel sebaiknya intropeksi diri atas kebijakan yang tidak manusiawi dan menyerang rakyat Palestina yang tidak bersalah yang hanya mengganggu perdamaian di Timur Tengah sebelum menuduh orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement