Senin 26 Jan 2015 13:33 WIB

Komunitas Muslim Inggris Merasa Takut

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan menteri luar negeri Inggris Baroness Warsi berdo'a di Monumen Tsunami.
Foto: Republika/Satya Festiani
Mantan menteri luar negeri Inggris Baroness Warsi berdo'a di Monumen Tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kecurigaan masyarakat terhadap Muslim Inggris meningkat. Sekretaris Komunitas Muslim Eric Pickles pun menulis surat yang memaksa pemimpin Muslim agar memberantas ektremisme yang telah merebak.

Mantan menteri luar negeri Inggris Baroness Warsi merespon hal itu. "Reaksi terhadap surat Pickles yang perlu di garis bawahi adalah apa yang secara konsisten saya suarakan di pemerintan, yaitu pentingnya untuk menjalin hubungan dengan kelompok dan individu yang mewakili komunitas Muslim Inggris, walaupun tidak dapat dipungkiri ada beberapa yang melakukannya dengan tidak begitu baik," kata Warsi, dilansir Daily Mail.

Menteri perempuan Muslim pertama di Inggris tersebut menyatakan, kegagalan dalam menangkis sentimen anti-Muslim, menyebabkan komunitas umat Muslim merasa takut dan khawatir.

"Jadi, tidak mengherankan bila ada kurangnya kepercayaan, pertanyaan tentang motif pengiriman surat dengan maksud terbaik. Bagi kebanyakan, tangan persahabatan terasa seperti jari yang mengandung peringatan yang sekali lagi menunjuk pada Muslim Inggris," ujarnya.

Warsi juga menyatakan rasa sedihnya ketika panggilannya untuk bertemu, sama dengan pertemuan tahunan Perdana Menteri dengan Dewan Pimpinan Yahudi, dengan anggota komunitas berkeyakinan lain yang tak terjawab.

Sementara itu, Sekretaris Partai Buruh Sadiq Khan, mengatakan, ketika tokoh senior Muslim Partai Konservatif berbicara sangat menyakitkan hati mengenai partainya sendiri, semua seharusnya duduk dan mendengarkan.

"Komentar-komentar ini menegaskan bahwa Partai Konservatif milik David Cameron tidak menyentuh dan tidak memiliki apa-apa untuk diberikan pada umat Muslim Inggris. Hanya Partai Buruh yang mewakili semua komunitas di Inggris."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement