Rabu 28 Jan 2015 10:37 WIB

Nah Ketahuan! Air Asia Jual Tiket Melbourne - Denpasar Padahal tak Miliki Izin Rute Langsung

Red:
Air Asia
Foto: Antara/Lucky.R
Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah calon penumpang Air Asia X rute Melbourne - Denpasar yang seharusnya berangkat akhir Desember 2014 dan menjelang tahun baru 2015 dan kini mereka masih terus meminta pengembalian uang tiket mereka. Namun pihak Air Asia membantah telah melakukan penipuan.

Maskapai Air Asia X yang berbasis di Indonesia menawarkan paket penerbangan langsung rute Melbourne - Denpasar akhir tahun lalu. Padahal maskapai ini sama sekali belum memiliki izin terbang untuk rute tersebut.

Akibatnya, ratusan penumpang dari Melbourne, Australia, dipaksa untuk mengambil rute tidak langsung ke Denpasar, yaitu harus melalui Kuala Lumpur terlebih dahulu.

Menurut Tom Godfrey dari lembaga konsumen Choice, tindakan Air Asia X merupakan penipuan. Di antara calon penumpang saat itu adalah Pascale Young dan Vasko Vancev, yang sudah lama merencanakan liburan tahun baru mereka ke Bali.

Mereka membeli tiket penerbangan langsung dengan harapan bisa tiba sehari sebelum bertemu teman di Bali.

Namun beberapa hari sebelum berangkat, keduanya mendapat email dari AirAsia X yang menyebutkan bahwa penerbangan mereka akan dialihkan ke ibukota Malaysia terlebih dahulu sebelum diberangkatkan ke Bali. "Saya tidak menyangka harus terbang 14 jam lama padahal seharusnya hanya 5,5 jam," kata Vancev kepada ABC, Selasa (27/1).

"Saat tiba di Bali, kami sudah begitu capek sehingga bahkan untuk merayakan malam tahun baru pun kami sudah sangat lelah. Kami hanya butuh tidur justru di malam tahun baru," katanya kesal.

Penumpang lainnya Rebecca Diehm dari Geelong mengatakan sangat frustrasi dengan pelayanan Air Asia.

"Seharusnya saya terbang ke Bali saat Boxing Day (26 Desember) namun ada SMS sehari sebelumnya bahwa penerbangan saya akan dialihkan ke Kuala Lumpur," jelasnya.

Perjalanan perginya kemudian tetap berjalan namun perjalanan pulang ke Melbourne justru mengalami penundaan.

"Jadi saya tertahan di Bali dan harus mencari sendiri cara untuk pulang ke Melbourne," kata Rebecca yang mengaku membeli tiket di maskapai penerbangan lain.

Baik Vasko Vancev dan Pascale Young menyatakan kemungkinan besar Air Asia tahu bahwa penerbangan langsung rute Melbourne - Denpasar tidak akan terwujud, namun tetap menjual tiketnya.

"Mereka menjual produk yang tidak ada," kata Vancev. "Mereka menjebak kami sehingga tidak punya pilihan lain."

Pasangan ini harus tinggal dua malam lebih lama di Bali dan terpaksa membeli tiket pulang di maskapai lain.

ABC meminta konfirmasi kepada AirAsia X, yang berbasis di Jakarta.

"AirAsia X Indonesia membantas telah menipu konsumennya," demikian jawaban email dari Air Asia kepada ABC.

"Maskapai penerbangan diizinkan untuk menjual tiket untuk rute yang kondisinya tergantung pada izin pihak berwenang," katanya.

"AirAsia jelas-jelas menyebutkan bahwa rute dimaksud, kondisinya tergantung pada izin pihak berwenang," tambahnya.

Sejumlah penumpang tampaknya mengetahui kondisi tiket yang mereka beli.

Sejauh ini pihak Civil Aviation Safety Authority (CASA) Australia masih memeriksa kelayakan AirAsia X untuk menerbangi rute Melbourne - Denpasar.

Dalam pernyataannya, pihak CASA menyebutkan, "Adalah pelanggaran bagi siapa saja yang menyelenggarakan penerbangan di suatu rute jika mereka tidak memiliki otorisasi terbang di rute tersebut".

"Tapi iklan dan penawaran tiket penerbangan yang tidak diotorisasi CASA, namun menyebutkan kondisi bahwa rute tersebut tergantung izin dari pihak berwenang, mungkin bukan pelanggaran hukum," tambah CASA.

AirAsia X sendiri menyatakan akan segera memulai penerbangan langsung Melbourne - Denpasar begitu ada izin.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement