Selasa 27 Jan 2015 15:02 WIB

Pasukan Kurdi Rebut Kembali Kota Kobani dari ISIS

Rep: C84 / Red: Ilham
Gerakan kelompok ISIS
Foto: VOA
Gerakan kelompok ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, KOBANI -- Perjuangan pasukan Kurdi untuk merebut kembali Kota Kobani, Suriah dari penguasaan ISIS akhirnya tercapai pada Senin (26/1). Pasukan Kurdi yang dibantu oleh pasukan koalisi pimpinan AS berhasil memukul mundur militan ISIS dari wilayah tersebut.

Pasukan Kurdi langsung mengibarkan bendera kelompoknya untuk menggantikan bendera hitam milik ISIS yang sebelumnya berada di sebuah bukit yang berbatasan langsung dengan Turki. ISIS sendiri mulai menguasai Kobani sejak September tahun lalu. Sebelum menguasai kota, ISIS lebih dulu menguasai sekitar 300 desa yang berpenduduk mayoritas Kurdi. 

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris dan aktivis Suriah Farhad Shami mengatakan bahwa ISIS telah diusir sepenuhnya keluar Korbani. Badan pemantauan itu melaporkan bahwa konflik ini telah menewaskan sekitar 1.600 orang. 

"Orang-orang dari Kobani mampu mengusir ISIS dari wilayahnya dan hampir menguasai sepenuhnya," kata kantor berita Suriah SANA, mengutip sumber-sumber lokal.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyatakan secara moral sangat sulit bagi negaranya untuk tidak membantu apa yang terjadi di Kobani. Untuk itu, bersama pasukan koalisinya, AS mulai melancarkan serangan udaranya ke sejumlah target ISIS pada 23 September 2014. Lebih dari 80 persen serangan pasukan koalisi diarahkan ke  pusat kota di Suriah. 

Idriss Nassan, seorang pejabat senior Kurdi mengatakan, tingginya intensitas serangan koalisi pimpinan AS dalam beberapa hari terakhir membantu pasukannya menghadapi ISIS di tepi selatan dan timur kota. 

Sementara itu, AS melalui juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren belum berani mengatakan bahwa pasukannya berhasil memenangkan pertempuran seutuhnya. Namun ia menegaskan bahwa pasukan Kurdi yang didukungnya sedang berada di atas angin. 

"Saya tidak siap untuk mengatakan bahwa pertempuran telah dimenangkan. Tapi, saya percaya bahwa kami memiliki momentum," ujarnya.

Ia meyakini bahwa sekitar 90 persen Kota Kobani berhasil diamankan dari genggaman ISIS saat ini. Meski demikian, sejumlah pendukung ISIS membantah bahwa pihaknya telah kalah dalam pertempuran melawan pasukan Kurdi dan AS. "Ini tidak benar. Pertempuran masih berlangsung sengit," kicau seorang pendukung ISIS dalam akun twitternya.

Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan ISIS ke depannya melihat posisinyan yang terus tersudut. Di bagian timur negara itu, tentara dan milisi pro-pemerintah Suriah merebut kembali pangkalan udara militer Deir al-Zor dari militan ISIS dan menewaskan sedikitnya 19 orang. 

Dalam klip audio yang diposting secara online pada Senin (26/1), juru bicara ISIS Abu Mohammad al-Adnani mengatakan kepada pasukannya untuk menyerang Barat dengan senjata apa pun yang mereka miliki.

"Apakah alat peledak, peluru, pisau, bom mobil atau tinju. Kami mengulangi panggilan untuk para pengikut di Eropa untuk menargetkan tentara salib di tanah mereka sendiri dan di mana pun mereka berada," katanya.  

 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement