REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek ‘Peta jakarta’ memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan fenomena media sosial dalam mengatasi banjir di Ibu Kota Jakarta.
Ide ini dipelopori oleh Pusat Infrastruktur Universitas Wollongong Australia (SMART) yang kemudian menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebagai mitra. Proyek ini-pun juga didukung oleh Twitter lewat program #DataGrants mereka.
PetaJakarta.org sendiri adalah sistem informasi berbasis web yang dihasilkan dari geo lokasi tweet para pengguna twitter di Jakarta. PetaJakarta mengambil lalu-lintas data yang ada di twitter, kemudian Data yang dihasilkan ini diolah untuk memetakan banjir di Jakarta.
“ Yang paling utama dari proyek ini, kami ingin menggunakan platform yang sudah tersedia, semua orang mengkopi peta dan mengirim informasi lewat Twitter dan menotifikasi kami di @petajkt, atau berbagi informasi dengan teman dan menotifikasi kami. Kami tak muluk-muluk meminta orang untuk mengunduh aplikasi, ini adalah gerakan yang kecil, sangat kecil namun berarti,” kemuka Etienne.