REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para peneliti di Institut Pastuer di Prancis sedang menyelidiki apakah ebola bisa berubah menjadi virus yang lebih cepat menular. Mereka menganalisis ratusan sampel darah dari pasien ebola di Guinea.
BBC News melaporkan, para ilmuan sedang melacak bagaimana virus ini bermutasi. Penelitian dilakukan untuk menentukan apakah virus dapat dengan mudah menular.
"Kita tahu virus ini berubah cukup cepat," kata ahli genetika manusia dokter Anavaj Sakuntabhai.
Menurutnya sangat penting untuk mendiagnosis kasus baru untuk pengobatan. Peneliti mengatakan, ebola seperti halnya HIV dan Influenza, memiliki tingkat mutasi yang tinggi.
"Sekarang kami telah menemukan beberapa kasus yang tak menunjukkan gejala, kasus tanpa gejala. Orang-orang ini dapat menyebarkan virus dengan cepat," ungkap Sakuntabhai.
Namun seorang ahli virus di Universitas Nottingham Profesor Jonathan Ball mengatakan, masih belum jelas apakah ada banyak orang terinfeksi ebola tanpa menunjukkan gejala.
"Kita tahu infeksi asimtomatik tejadi, tapi apa ada banyak kasus seperti ini sekarang sulit dipastikan," ujarnya.
Para peneliti menggunakan metode yang disebut sequencing genetik, untuk melacak perubahan gen dari virus. Sejah ini mereka telah menganalisis sekitar 20 sampel darah dari pasien di Guinea. Sementara 600 sampel lain akan dikirim ke laboratorium dalam beberapa bulan mendatang.