REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu rencananya akan menyampaikan pidato di hadapan Kongres Amerika Serikat pada Maret mendatang. Namun perwakilan senior dari Partai Demokrat mengatakan, hal itu bisa merusak upaya pemerintahan Obama menengahi kesepakatan dengan Iran terkait pengembangan senjata nuklir.
"Presentasi tersebut bisa mengirim pesan yang salah dalam hal memberikan kesempatan diplomasi," kata Nancy Pelosi dalam konferensi pers di sela-sela retret tahunan parlemen Demokrat.
Kantor berita Reuters melaporkan Pelosi mengatakan, bahwa undangan untuk Netanyahu harus ditarik oleh Ketua Kongres AS John Boehner. Awal bulan ini Boehner mengundang Netanyahu untuk berbicara dalam sesi bersama Kongres dan Senat.
Pidato dijadwalkan akan dilangsungkan pada tanggal 3 Maret, hanya dua pekan sebelum pemimpin Israel mengikuti pemilihan ulang pada 17 Maret. Seorang juru bicara Pelosi mengatakan dia berbicara melalui telepon pada hari Rabu (28/1) dengan Netanyahu, namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Mengundang Netanyahu tanpa berbicara dengan Kongres dan Gedung Putih merupakan tindakan tidak tepat," kata Pelosi.
Pemerintahan Obama telah terlibat dalam pembicaraan berlarut-larut dengan Teheran selama ini terkait program nuklir Iran. Kali ini diharapkan pembicaraan pada akhir Maret dapat mencapai kesepakatan. Anggota Kongres juga telah mengancam sanksi tambahan terhadap Iran, jika kesepakatan tidak tercapai.