REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
MALE -- Bank terbesar Maladewa kini membuka unit syariah yang menjadi langkah awal mewujudkan mimpi pemerintah menjadikan negara pulau itu sebagai gerbang keuangan Islam di Asia Selatan.
Bank of Maldives Plc menyampaikan, mereka mulai menawarkan produk deposito ritel tanpa bunga pada 22 Januari lalu. Mereka berencana juga mengeluarkan produk pembiayaan syariah dua tahun ke depan, demikian dilansir Bloomberg, Selasa (27/1).
Langkah ini juga dinilai Wakil Menteri Urusan Islam Maladewa, Aishath Muneeza, akan meningkatkan aset keuangan syariah dari tiga persen menjadi lima persen tahun ini. ''Pertumbuhan keuangan Islam akan sangat cepat,'' ungkap Aishath Muneeza.
Muneeza menambahkan, ''Kami berharap Maladewa bisa menciptakan sebuah pusat keuangan Islam yang akan menjadi pemimpin industri keuangan Islam dan industri halal di kawasan Asia Selatan,'' paparnya.
Pemerintah juga sudah membentuk Dewan Penasihat Syariah dan menerbitkan panduan investasi sukuk sebagai alat menjaring pasar industri yang diprediksi Ernst & Young LLP asetnya akan mengganda hingga mencapai 3,4 triliun dolar AS pada 2018.
Maladewa sendiri tengah gencar mempromosikan pariwisatanya dan ingin mendiversifikasi pendapatan ekonominya dengan menarik pembiayaan dari India.
India sendiri memiliki 166 juta jiwa Muslim tapi belum ada sukuk atau lembaga pembiayaan syariah karena ditentang politisi Hindu.