REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
Otoritas Moneter Maladewa sudah mulai menjual surat berharga Islam sejak 2013. Di tahun yang sama, Pemerintah Maladewa juga membentuk tabung haji dan Housing Development Finance Corporation Plc yang menerbitkan obligasi Islam (sukuk).
Bank Sentral Maladewa berencana menciptakan instrumen keuangan Islam yang lebih banyak. Payung hukum terkait keuangan Islam pun sedang dirumuskan yang di dalamnya memungkinkan pula pemerintah daerah menerbitkan sukuk.
Perbankan Islam mulai melambat di Pakistan, belum dapat tempat di India, dan belum menunjukkan kemajuan di Sri Lanka sejak otoritas di Kolombo menjanjikan insentif fiskal bagi keuangan syariah pada 2010.
''Apa yang harus dilakukan Maladewa adalah tidak mengikuti apa yang dilakukan Sri Lanka dan Pakistan. Maladewa harus lebih gesit dari rival-rivalnya di Asia Selatan,'' tutur direktur lembaga konsultasi keuangan Islam yang berbasis di Melbourne, Amanie Advisors Pty Ltd., Baiza Bain.
Terbentang dengan seribu pulau dan populasi 394 ribu jiwa yang didominasi Muslim, Maladewa jadi negara yang kini dikenal sebagai tujuan wisata mewah.
Pariwisata menopang 28 persen produk domestik bruto Maladewa. Berdasarkan data Bank Pembangunan Asia (ADB) pertumbuhan pariwisata Maladewa 2014 lalu turun menjadi 11,5 persen dari 17,4 persen pada 2013.