REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Sabtu lalu mengecam pembunuhan keji terhadap warga asal Jepang setelah kelompok ISIS menyiarkan vedio yang menggambarkan pemenggalan kepala terhadap warga tersebut.
"Amerika Serikat mengecam pembunuhan keji terhadap warga Jepang dan jurnalis Kenji Goto oleh kelompok teroris ISIL," kata Obama yang saat itu menggunakan nama lain dari ISIS yang juga dikenal dengan nama Daulah Islam seperti yang dilansir AFP, Senin (2/2).
"Melalui reportasenya, Tuan Goto dengan berani mencoba untuk menggambarkan apa yang dialami oleh masyarakat Suriah kepada dunia," kata Obama.
Klaim pembunuhan terhadap Goto muncul dalam video yang diunggah ke jaringan internet. Video tersebut tidak menyebutkan nasib pilot asal Yordania yang juga diancam akan dipengggal kepalanya.
Jurnalis Jepang Kenji Goto nampak berlutut di depan seorang bercadar yang berbicara dengan logat British. Orang bercadar itu menyalahkan pemerintah Jepang atas matinya Goto.
Goto adalah warga Jepang kedua yang dibunuh ISIS setelah pada pekan lalu juga mengeksekusi Haruna Yakawa, seorang kontraktor. Sebelumnya, ISIS meminta uang tebusan kepada pemerintah di Tokyo sebesar 200 juta dolar AS.
"Kami turut bersimpati terhadap keluarga Tuan Goto dan kami pada hari ini berdiri bersama Perdana Menteri Abe dan warga Jepang dalam mengecam aksi bar-bar ini," kata Obama.
"Kami menghargai komitmen Jepang dalam mengupayakan perdamaian dan kesejahteraan di Timur Tengah dan dunia, termasuk di antaranya bantuan untuk warga yang terdampak konflik di kawasan itu," tutur Obama.
Eksekusi terhadap Goto dilakukan setelah pihak Jepang mengatakan bahwa negosiasi pembebasan Goto melalui pertukaran tawanan gagal.
Selain Goto, ISIS juga mengancam akan membunuh pilot asal Yordania Maaz al-Kassasbeh pada Kamis jika pemerintah di Amman tidak menyerahkan anggotanya yang ditawan.
Sementara itu Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan bahwa eksekusi terhadap dua warga Jepang mengingatkan dunia akan ancaman dari ISIS sekaligus memperkuat komitmen koalisi global dalam upaya menghancurkan kelompok tersebut.
"Amerika Serikat dan kekuatan militernya akan terus mendukung sekutu Jepang, dan kami bersimpati terhadap keluarga Tuan Goto dan semua warga Jepang," kata Hagel.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry juga tidak ketinggalan. Kerry mengecam apa yang dia sebut sebagai 'pembunuhan bar-bar' atas Goto.