REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Para ilmuwan melakukan percobaan vaksin anti Ebola dalam skala besar di Liberia. Obat yang digunakan untuk mencegah penyakit Ebola itu disimpan di tempat rahasia di bawah pengamanan ketat di sebuah negara Afrika Barat.
Para ilmuwan akan mengimunisasi 30.000 voluntir, termasuk para petugas kesehatan di lini terdepan. Percobaan pemberian vaksin pertama kali dilakukan pada Senin (2/2), seperti dilansir BBC.
Percobaan pemberian vaksin anti Ebola ini salah satunya dilakukan dengan cara menyuntikkan sedikit virus Ebola kepada voluntir agar tubuh memberikan respon untuk memproduksi imun tubuh. Namun sejauh ini belum jelas apakah vaksin anti Ebola ini bisa memberikan proteksi bagi tubuh untuk melawan Ebola.
Para ilmuwan juga memahami pentingnya bekerjasama dengan penduduk lokal agar pogram ini berhasil. Komunitas perawat di Liberia sudah diberi pelatihan bagaimana cara memonitor voluntir beberapa bulan setelah mereka disuntik vaksin tersebut.
Selama ini Lebih dari 8.500 orang telah meninggal akibat wabah Ebola. 3.600 orang diantaranya meninggal di Liberia, sisanya di Guinea dan Sierra Leone. Sementara, total kasus penderita Ebola yang dilaporkan lebih dari 21.000 kasus.
Namun akhir-akhir ini kasus Ebola di Liberia telah menurun secara perlahan. Hanya terdapat lima orang yang masih menderita Ebola di seluruh Liberia.