Senin 02 Feb 2015 17:43 WIB

Bekas Gerbang Rumah Suu Kyi Dilelang Rp 2,5 M

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Aung San Suu Kyi saat menyapa pendukungnya di gerbang rumah bersejarah
Foto: theguardian
Aung San Suu Kyi saat menyapa pendukungnya di gerbang rumah bersejarah

REPUBLIKA.CO.ID,YANGON--Semua barang yang berhubungan dengan orang-orang penting akan menjadi bersejarah. Seperti yang ditawarkan oleh seorang pengusaha Myanmar Soe Nyuth, yakni  sebuah pintu gerbang yang diklaim milik pemimpin legendaris Myanmar, Aung San Suu Kyi.

''Pintu ini menceritakan sejarah perjuangan demokrasi Myanmar,'' katanya dilansir dari AFP, Senin (2/2).

Nyuth memilih membawanya ke pelelangan dengan penawaran pertama seharga 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,5 miliar.

Pelelangan akan dilakukan dalam beberapa minggu kedepan. Pintu gerbang istimewa ini dicat berwarna kuning dan merah yang menjadi warna khas partai yang didirikan Suu Kyi, National League for Democracy (NLD).

''Gerbang tersebut saya beli ketika mengerjakan tata taman di Daw Suu setelah pembebasan Suu Kyi,'' kata Nyunth.

Pengusaha restoran tersebut mengatakan, sebagian uang hasil lelang akan digunakan untuk perayaan penghormatan 100 tahun ayah Suu Kyi, pemimpin independen Myanmar Jenderal Aung San.

Sementara, sebagian lainnya untuk mendanai markas besar partai Suu Kyi, NLD. ''Saya pikir komunitas internasional akan tertarik sehingga saya akan menunggu beberapa waktu sebelum secara personal melelangnya,'' kata dia.

Ia mengatakan tak akan menerima kurang dari harga yang ditetapkan dan akan memberikannya pada orang yang membeli dengan harga tertinggi.

Pintu gerbang tersebut bersejarah karena pernah menjadi batas kebebasan Suu Kyi. Selama 15 tahun menjadi tahanan rumah, ia hanya bisa bersuara di balik gerbang tersebut. Ia berpidato tentang korupsi hingga pendidikan melalui pengeras suara. Sementara para pendukungnya berada di balik gerbang.

Pada 1996, rezim militer menghalangi akses publik ke rumah pinggir danaunya itu. Namun pada 2007, lebih dari 500 biksu Buddha menghalau barikade dan menemui Suu Kyi di depan gerbang. Ia menyambut mereka dan memberi hormat.

Ketika akhirnya dibebaskan pada 2010, ribuan pendukungnya menyambut di depan gerbang dengan bunga. Sejak saat itu, pintu gerbang diganti. 

''Jika pintu hebat itu bisa bicara, ia bisa menceritakan sejarah perlawanan demokrasi Burma selama 25 tahun,'' kata Nyuth dalam akun Facebook-nya.

Ini bukan pertama kalinya barang yang berhubungan dengan Suu Kyi menjadi barang lelang. Baju hangat yang pernah dibuatnya dilelang dalam penggalangan dana partai pada 2012. Baju hangat rajutan itu dihargai 123 ribu dolar AS. Uang tersebut ia gunakan untuk mendanai proyek pendidikan dan kesehatan.

Saat ini Suu Kyi memimpin kelompok oposisi pemerintah yang didominasi militer. Sejak pembebasannya, ia terpilih menjadi anggota parlemen dan partainya berpengaruh sangat besar. NLD diprediksi menang dalam pemilihan umum tahun ini, jika pemilu jujur dan adil.

Meski demikian, Suu Kyi tak bisa menjadi presiden karena keputusan pengadilan melarang siapa pun yang berhubungan dengan pihak asing untuk maju sebagai kandidat. Dua anak Suu Kyi berkewarganegaraan Inggris seperti suaminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement