REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Kenya mendapat kucuran dana pinjaman dari IMF senilai 700 juta dolar AS, Senin (2/2). Peminjaman itu dilakukan lantaran Kenya sedang dalam masa reformasi ekonomi yang penting.
IMF menyetujui pinjaman 497,1 dolar AS di bawah fasilitas Arrangement Stand-By dan 191,2 dolar AS lainnya di bawah fasilitas Stand-By Credit. Kedua fasilitas itu adalah pinjaman berjangka satu tahun yang IMF katakan Nairobi tidak berencana untuk menariknya, kecuali terjadi guncangan eksternal yang menyebabkan kebutuhan keseimbangan pembayaran aktual.
"Kebijakan ekonomi makro hati-hati pemerintah Kenya dan reformasi kelembagaan dan ekonomi besar dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan kontribusi terhadap stabilitas makroekonomi, pertumbuhan yang lebih tinggi, dan meningkatkan penyangga (buffer) eksternal," kata wakil direktur IMF Naoyuki Shinohara.
"Meskipun demikian, perekonomian masih rentan terhadap guncangan yang timbul dari meningkatnya integrasi Kenya ke pasar global, masalah keamanan, dan peristiwa cuaca ekstrim. Dalam konteks ini, pengaturan baru dengan Dana memberikan sebuah kebijakan jangkar untuk melanjutkan reformasi, dan akan mengurangi dampak guncangan jika itu terjadi."
Ekonomi Kenya diperkirakan tumbuh 6,1 persen pada tahun yang berakhir 30 Juni, meningkat menjadi 7,0 persen pada tahun depan. Tetapi IMF mengatakan bahwa musim hujan yang buruk telah memukul sektor pertanian, dan masalah keamanan juga menghambat sektor pariwisata.