Rabu 04 Feb 2015 05:43 WIB

Obama Kutuk Eksekusi Mati Pilot Yordania

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden AS Barrack Obama.
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Presiden AS Barrack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengutuk keras aksi brutal kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kutukan dari Presiden AS Barrack Obama itu menyusul tersebarnya video eksekusi mati terhadap perwira muda asal Yordania, Moaz al-Kassasbeh.

"Aksi ini adalah kejahatan. Biadab," kata Obama, dalam pidato khususnya, seperti dilansir TheIndependent, Rabu (4/2) dini hari.

Ungkapan Obama adalah kesekian kalinya. Kutukan dan kegeraman serupa juga dia sampaikan setiap kali ISIS melakukan eksekusi terhadap tawanan. Terakhir ketika ISIS memenggal seorang wartawan asal Jepang, Kenji Goto.

Namun berbeda kali ini, Obama terlihat benar-benar emosional. Itu disebabkan aksi brutal ISIS kali ini adalah yang terparah. "Jika video ide sudah terverifikasi keasliannya, dunia harus menentukan untuk membangun koalisi global membasmi ISIS," kata Obama.

The New York Times melaporkan, Selasa (3/2), sebuah video yang sengaja disebar oleh ISIS menampilkan eksekusi mati pilot Yordania dengancara dibakar hidup-hidup dalam sebuah kandang besi.

Menanggapi video yang tersebar tersebut, media internasional menilai eksekusi mati terhadap Moaz, adalah perlakuan terhadap tawanan paling kejam dalam sejarah perang modern.

Kutukan Obama juga disambut pemerintahan di London. Perdana Inggris, David Cameron menambahkan, perlakuan ISIS terhadap warga dunia harus dihentikan. Dunia harus menguatkan tekad agar kebrutalan ISIS dihentikan.

"Kematian Letnan Moaz al-Kassasbeh, tetap memperkuat dunia untuk menghancurkan mereka (ISIS)," kata dia. Sedangkan di Yordania, pemerintah setempat menyatakan berkabung nasional untuk menghormati Moaz.

Pemerintah menilai pilot muda itu sebagai martir dan pahlawan yang pantas dihormati. Pemerintahan di Amman juga menegaskan untuk membalas setiap aksi keji yang dilakukan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement