REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Perdana Menteri (PM) Yordania, Abdullah Ensour, menerima panggilan telepon dari PM Mesir, Ibrahim Mahla, dan PM Palestina, Rami al-Hamdallah yang menyampaikan belasungkawanya atas tewasnya seorang Pilot Yordania, Muath Kasasbeh.
Keduanya dengan tegas mengutuk keras tindakan ISIS terhadap warga Yordania tersebut karena dinilai bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan agama, seperti dilansir Kantor Berita Yordania, Petra, Rabu (4/1).
Muath dilaporkan telah dieksekusi mati dengan cara mengenaskan yaitu dibakar hidup-hidup oleh ISIS. Yordania langsung membalas perlakuan ISIS dengan mengeksekusi mati dua tahanan, pada Rabu (4/2).
Salah satunya yaitu Sajida Al Rishawi, wanita Alkaidah yang diinginkan ISIS untuk pertukaran tahanan. Eksekusi dilakukan saat matahari terbit pada Rabu, beberapa jam setelah eksekusi pilot Yordania tersebut dilakukan.
Juru Bicara Pemerintah Yordania, Mohammad Al Momani mengonfirmasi satu tahanan lagi yaitu Ziad Al Karbouli.
''Sajida dan Ziad telah dieksekusi Rabu pagi,'' kata dia.
Rishawi sebelumnya telah didakwa hukuman mati karena terlibat dalam pemboman hotel di ibu kota, Amman pada 2005. Insiden tersebut menewaskan puluhan orang.Padahal sebelumnya Yordania telah menyetujuji permintaan ISIS untuk menukar Muath dengan Rishawi namun pada kenyataannya ISIS justru membunuh Muath.