REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania bersumpah akan meningkatkan perannya dalam koalisi internasional melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Janji tersebut diungkapkan setelah kasus kematian pilot asal Yordania oleh ISIS.
Aljazeera melaporkan, pada Rabu (4/2), Raja Abdullah II bersumpah akan melakukan aksi pembalasan yang lebih dari apa yang dilakukan ISIS. Padahal sebelumnya, Yordania telah menggantung dua warga Irak yang dihukum mati karena keterlibatannya dalam terorisme.
Abdullah mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat dan terbang kembali ke Amman setelah pembakaran pilot Mouath al-Kasaesbah. Sesampainya di Amman, ia disambut oleh kerumunan orang di bandara sebelum bertemu dengan kepala keamanannya.
"Darah martir Mouath al-Kasaesbeh tak akan sia-sia dan respons dari Yordania dan tentaranya setelah apa yang terjadi pada anak kami tercinta akan sangat berat," katanya.
Ayah pilot Safi al-Kasaesbeh yang berbicara pada Aljazeera juga menyerukan balas dendam dilakukan dengan cepat dan keras. Ia mengatakan, eksekusi dua tahanan Alqaidah tak cukup.