REPUBLIKA.CO.ID,MADRID--Polisi Spanyol mengatakan pada Selasa (3/2) bahwa pihaknya telah menangkap 10 terduga penyelundup puluhan imigran ke Spanyol, di Almeria dan Murcia di tenggara Spanyol.
Polisi mengatakan, mereka telah melakukan investigasi pada November 2014 setelah dua kapal yang membawa 38 imigran Aljazair, termasuk dua anak dicegat di lepas pantai Almeria di Spanyol selatan.
Selama penyelidikan, mereka menemukan ada dua calon imigran jatuh ke laut dan hilang di laut selama penyeberangan. Para tersangka mencoba melintasi laut dengan perahu yang rusak dan empat tersangka yang ditahan membakar ke drum bensin dengan harapan mereka dapat ditemukan oleh tim penyelamat maritim.
"Tindakan ini sengaja membakar pakaian dari empat penghuni perahu yang terpaksa melompat ke laut. Tiga orang mampu kembali ke perahu dan yang keempat tenggelam," kata polisi dalam pernyataan resminya seperti dikutip AFP, Rabu (4/2).
Polisi tidak memberikan rincian tentang imigran lain yang mereka percaya jatuh ke laut. Ribuan migran lari dari perang dan mencoba untuk menyeberangi Mediterania untuk mencapai Spanyol dari Afrika Utara.
Mereka juga melewati pagar perbatasan yang mengelilingi Ceuta dan Melilla, dua wilayah Spanyol dalam Maroko.
Selain Spanyol, Italia telah telah berjuang untuk mengatasi lonjakan besar jumlah imigran yang berusaha menyeberangi Laut Mediterania ke Eropa, sebagian besar mereka datang dari Suriah.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Italia, sebanyak 167.462 imigran telah tiba di Italia melalui laut sejak awal 2014 hingga 17 Desember lalu.
Badan pengungsi PBB menyatakan pada Desember lalu bahwa Mediterania telah menjadi jalur mematikan bagi imigran.
Organisasi itu mengatakan bahwa lebih dari 3.400 orang tewas di Mediterania pada 2014. Para imigran terpaksa melewati jalur tersebut untuk mencapai Eropa dan mendesak pemerintah mengambil tindakan lebih untuk menyelamatkan nyawa.
PBB juga mengatakan sedikitnya 384.000 orang, termasuk semakin banyak pencari suaka melewati jakur laut. Ankga itu naik tiga kali lipat dari sebelumnya.
Kebanyakan imigran berasal dari Suriah. Banyak imigran tidak sampai tujuan dengan baik sehingga sebagian besar dari mereka tewas atau menjadi korban perdagangan manusia.