Kamis 05 Feb 2015 20:21 WIB

Irak Hapus Jam Malam

Rep: c02/ Red: Karta Raharja Ucu
Jam Malam Siswa (ilustrasi)
Foto: nlondtwp.com
Jam Malam Siswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD –- Perdana Menteri Irak, Haider al Abadi mengakhiri aturan jam malam yang selama bertahun-tahun diberlakukan. Pengumuman itu disampaikan Haider Al Abadi kepada masyarakat Irak lewat Dinas kemanan masing-masing provinsi.

Abadi mengatakan, pemberlakukan aturan jam malam telah lama digunakan Irak untuk menghindari kekerasan. Sementara itu, kekerasan di Irak sudah mulai mereda.

Bom bunuh diri yang biasanya dilakukan oleh kelompok pemberontak sudah jarang dilakukan. Begitupun dengan serangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak.

Pergerakan ISIS di Irak, kata dia, sudah mulai mereda. Serangan-serangan yang dilakukannya sudah jarang. Serangan terakhir dilakukan di Baghdad Selasa (3/2) lalu yang menewaskan 10 warga sipil di Baghdad.

Selain itu, kata Abadi, tentara Irak sudah semakin menekan daerah kekuasaan ISIS diluar Baghdad. Tentara Irak kaat Abadi akan terus berjuang untuk merebut kembali daerah-daerah yang dikuasai ISIS tersebut dan memukul mundur mereka dari Irak.

Sejak 2004 lalu, jam malam diberlakukan di Irak. Hal itu diperintahkan oleh Perdana Menteri Irak saat itu untuk mengurangi tindak kekerasa di Irak.  Selain itu, aturan lainnya, PM Irak 2004 lalu juga memerintahkan pembukaan kembali beberapa jalur utama di Bahdad. Pembukaan jalur utama itu menurut PM Irak saat itu untuk memudahkan akses warga sipil melakukan evakuasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement