Jumat 06 Feb 2015 04:21 WIB

Warga Gaza Makin Tertarik Operasi Kecantikan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Julkifli Marbun
Merawat kecantikan/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Merawat kecantikan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Kondisi ekonomi dan tekanan Israel tidak membuat wanita dan pria Gaza kehilangan rasa mempertahankan kerupawanan. Operasi kecantikan kini jadi tren moderen bagi warga Gaza.

Kehamilan membuat Safa Ahmad (28 tahun) mengalami perubahan pada tubuhnya. Ia lalu memasang implan payudara untuk meningkatkan percaya diri.

Safi mengaku suaminya berniat menikahi wanita lain jika tak ada perubahan penampilan pada diri Safi setelah melahirkan anak ke tiga mereka. Mendengar ada operasi kecantikan di Gaza, Safi mengajukan ide memasang implan silikon payudara dan suaminya setuju.

Tak hanya wanita, pria Gaza juga nampak tertarik dengan tren ini. Ahmad Hassan (32 tahun) merasa rendah diri setelah lamarannya berkali-kali ditolak oleh para wanita kerena kerutan di wajahnya. Itu membuatnya belasan tahun lebih tua dari usianya.

"Saya melakukan operasi kecantikan untuk mengurangi kerutan di wajah. Dua pekan setelah operasi, saya berhasil menjalin hubungan dengan seorang wanita," kata Hassan seperti dikutip Al-Monitor, Kamis (5/2).

Kesulitan ekonomi dan tekanan Israel tidak mencegah warga Gaza untuk melakukan operasi kecantikan.

Seorang dokter bedah laser dan konsultan kecantikan, Salah Zaanin, mulai menggeluti bidang ini tiga tahun lalu di sebuah rumah sakit swasta. Tingginya permintaan membuat Zaanin membuka klinik sendiri.

"Wanita dan pria ingin tetap tampil menarik meski berada di tengah kondisi yang menekan emosi dan ekonomi. Operasi kecantikan jadi tren moderen Gaza saat ini," kata Zaanin.

Dari ratusan operasi yang sukses dilakukannya, permintaan biasanya seputar sedot lemak, implan payudara, dan menghilangkan kantung mata.

Dalam tiga tahun, permintaan penggunaan botox untuk menghilangkan di klinik Zaanin meningkat 600 persen. Sementara khusus untuk kecantikan hanya naik 300 persen.

Operasi kecantikan di Gaza, kata Zaanin, dilakukan sesuai aturan agama, sosial dan standar medis. Wanita yang ingin melakukan operasi kecantikan harus ditemani wali, suami atau ayah mereka. Tanpa itu, dokter tak akan melakukan operasi.

Karena itu tidak mengherankan jumlah pria yang menjalani operasi kecantikan pun meningkat karena kunjungan dan dari sekadar menemani seperti ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement