REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam video-videonya, para tawanan ISIS kerap terlihat menggunakan seragam tahanan berwarna oranye. Pemilihan warna dan bentuk seragam ini menurut pejabat pertahanan unggulan Amerika Serikat (AS) bukanlah tanpa sebab.
Menurut Wakil Kepala Pertahanan untuk Kebijakan AS, Brian McKeon, pemilihan seragam oranye tersebut diyakini sebagai simbol dari rumah tahanan AS di Teluk Guantanamo.
Pernyataan ini disampaikan McKeon pada saat sidang Komite Senat Angkatan Bersenjata sedang berlangsung pada Kamis (5/2).
McKeon menyatakan dirinya, Presiden Barack Obama serta tim keamanan nasional lainnya percaya penggunaan seragam oranye terhadap tawanan ISIS untuk menimbulkan kebencian pada AS karena tetap mengoperasikan penjara Guantanamo.
"Bukan suatu kebetulan, dalam beberapa video terakhir ISIS yang menunjukkan pembakaran keji terhadap pilot Yordania dan eksekusi terhadap tawanan Jepang masing-masing korban terlihat mengenakan seragam oranye. Banyak pihak mempercayai itu merupakan simbol dari penjara Guantanamo," terang McKeon.
Tujuan utama dari sidang itu sendiri ialah terkait usulan Obama untuk menutup penjara Guantanamo. Berdasarkan survei yang dilakukan Rasmussen Reports, sebanyak 53 persen responden tidak setuju dengan usulan Obama untuk menutup penjara tersebut.
Hanya ada 23 persen responden yang setuju dengan usulan Obama untuk menutup penjara Guantanamo. Ini berarti masyarakat lebih banyak yang mendukung anggota parlemen untuk tetap membuka penjara Guantanamo.