REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas mengatakan pada Kamis (5/1) kemarin bahwa tetap berlakunya blokade Israel selama delapan tahun akan memaksa kelompoknya untuk mengambil tindakan.
"Kelanjutan dari blokade akan mendorong Hamas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bisa digambarkan 'gila'. Kami tidak akan menyerah pada blokade," kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, di tengah kerumunan massa pendukungnya di Rafah, seperti dilansir Albawaba, Jumat (6/1).
Demonstran berkumpul di kota itu untuk memprotes penutupan Mesir dari perbatasan dan keputusan melabelkan Hamas sebagai kelompok teroris. Abu Zuhri menyerukan segera diakhirinya blokade Gaza dan menekankan bahwa Al-Qassam memiliki hak untuk menanggapi.
Dia meminta Mesir untuk meninjau keputusan yang menyatakan bahwa kelompoknya sebagai teroris. Ia juga menambahkan bahwa Hamas tidak pernah menggangu urusan dalam negeri Mesir sebagaimana yang kerap dituduhkan selama ini.
"Keputusan Mesir tidak relevan untuk kita, dan Hamas lebih kuat dan tidak terpengaruh oleh keputusan-keputusan yang bertujuan untuk melemahkan perjuangan kami. Kami bangga dengan Al-Qassam, yang memaksa Netanyahu untuk menarik pasukannya dari perbatasan Gaza," tegasnya.