Sabtu 07 Feb 2015 04:24 WIB

Menlu Swedia: Kalau Israel Ingin Damai, Hentikan Dulu Pembangunan Permukiman

Rep: c84/ Red: Esthi Maharani
Bendera Swedia
Bendera Swedia

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom meminta kepada Pemerintah Palestina untuk lebih banyak melibatkan peran perempuan Palestina dalam urusan perdamaian dan keamanan global.

Wallstrom meminta Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, memberikan peran yang lebih besar dalam upaya membangun negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Swedia sendiri menjadi negara pertama Uni Eropa dan satu-satunya hingga kini yang mengakui negara Palestina pada Oktober lalu.

"Kami ingin mereka untuk menahan diri dari kekerasan, untuk mencari kerja sama dalam segala cara yang memungkinkan, dan membela demokrasi, hak asasi manusia serta posisi perempuan dalam pembangunan bangsa Palestina dari sekarang," ujar Wallstrom, Jumat (6/2).

Wallstrom menegaskan, dukungan negaranya untuk Palestina tidak berarti menandakan 'perang' melawan Israel, namun ini hanyalah sebuah proses untuk terciptanya perdamaian.

Israel sendiri berang dengan kebijakan Swedia mengakui negara Palestina. Saking dongkolnya, Israel bahkan menolak kunjungan Wallstrom ke negaranya beberapa waktu lalu.

Israel menilai pengakuan Swedia terhadap negara Palestina hanya akan merusak proses negoisasi.

"Israel memiliki beberapa hal yang harus dilakukan, juga untuk menunjukkan bahwa mereka ingin bernegosiasi. Kemudian mereka jangan lagi melanjutkan pembangunan permukiman," sambungnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement