Sabtu 07 Feb 2015 04:56 WIB

Perancis Batasi Aksi Film Action

Rep: c02/ Red: Esthi Maharani
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.
Foto: Reuters
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perancis membatasi aksi dalam film action, setelah serangan terhadap media satir Charlie Hebdo di Ibukota Perancis bulan lalu. Komandan Polisi Paris, Sylvie Bernaud mengatakan aktor-aktor dalam film tersebut bisa saja menjadi target serangan teroris.

Ia juga menegaskan penggunaan senjata palsu dan efek piroteknik juga dilarang.  Sebab ketegangan di Paris masih belum mereda setelah serangan Januari 2015 yang menewaskan 20 orang.

Kepolisian Perancis dan tenatara  masih menjaga beberapa tempat yang bisa jadi serangan empuk teroris. Seperti tempat ibadah, kantor media dan tempat perbelanjaan.

Komandan Polisi Bernaud belum tahu, kapan larangan syuting bisa dihentikan. Katanya, serangan di kantor Charlie Hebdo sudah seperti syuting film. Apalagi, Paris mempunyai banyak tempat yang populer untuk syuting film. Beberapa jalan di Paris lebar yang cocok digunakan untuk syuting film action. Begitupun dengan Landmark yang dramatis seperti menara Eiffel dan Louvre Piramida.

Badan Statistika pemerintah Paris menyebutkan, sebanyak 930 film tahun lalu berlokasi di Paris. Termasuk 20 film internasional produksi Hollywood.  

Beberapa film Hit Box Office dimainkan di Paris. Actor-actor terkenal seperti Tom Cruise dalam film Thriller Edge of Tomorrow, Luc Besson Lucy yang juga dibintangi Scarlett Johansson.  Selain itu, Film The Bourne Identity yang menayangkan aksi Visceral sedang mengejar mobil Matt Damon pada 2002 lalu masih menjadi film action berkesan di Paris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement